
Kec. Rimba Melintang, ROHIL – mencatatkan fluktuasi yang signifikan dalam produksi buah-buahan dan sayuran dari tahun 2021 hingga 2024. Data terbaru menunjukkan adanya penurunan dan kenaikan pada beberapa jenis tanaman, yang menggambarkan perubahan kondisi cuaca, hasil pertanian, dan kebutuhan pasar.
Baca Juga : Jumlah RW dan RT per Desa/Kelurahan di Kecamatan Pekaitan ROHIL
Produksi Buah-Buahan
- Mangga
Produksi mangga menunjukkan tren penurunan selama empat tahun terakhir. Pada 2021, produksi mangga tercatat sebesar 7.244 kuintal, namun mengalami penurunan signifikan pada 2022 menjadi 3.722 kuintal. Penurunan berlanjut pada 2023 dengan produksi 2.670 kuintal, dan sedikit menurun lagi pada 2024 menjadi 2.603 kuintal. - Durian
Durian mengalami lonjakan besar pada 2022, dengan produksi mencapai 27.464 kuintal, naik pesat dari 3.430 kuintal pada 2021. Produksi durian terus meningkat pada 2023 dengan 28.732 kuintal, tetapi mengalami penurunan tajam pada 2024 menjadi 10.786 kuintal. - Jeruk Siam/Keprok
Produksi jeruk Siam/Keprok mengalami fluktuasi negatif. Dari 1.025 kuintal pada 2021, produksi turun menjadi 665 kuintal pada 2023, dan terus menurun hingga hanya mencapai 425 kuintal pada 2024. - Pisang
Pisang mengalami tren yang lebih stabil, dengan produksi meningkat dari 1.100 kuintal pada 2021 menjadi 2.063 kuintal pada 2022. Puncak produksi terjadi pada 2023, dengan 3.520 kuintal, sebelum turun sedikit pada 2024 menjadi 2.560 kuintal. - Pepaya
Produksi pepaya menunjukkan fluktuasi yang cukup besar. Pada 2021, produksi pepaya mencapai 2.030 kuintal, namun turun tajam pada 2022 menjadi 640 kuintal. Produksi meningkat kembali menjadi 1.520 kuintal pada 2023, namun kembali menurun pada 2024 menjadi 830 kuintal. - Salak
Salak mengalami penurunan produksi dari 860 kuintal pada 2021 menjadi 625 kuintal pada 2022, namun kembali mengalami lonjakan pada 2024 dengan 785 kuintal, menunjukkan pemulihan produksi yang baik. - Rambutan
Produksi rambutan pada 2021 mencapai 60.600 kuintal, yang merupakan jumlah terbesar dalam periode ini. Namun, produksi menurun pada tahun berikutnya, dengan 56.000 kuintal pada 2022 dan 55.000 kuintal pada 2023. Pada 2024, produksi rambutan mengalami penurunan tajam menjadi 31.962 kuintal. - Nangka
Produksi nangka menurun secara konsisten dari 26.400 kuintal pada 2021 menjadi 22.668 kuintal pada 2022 dan 2023. Pada 2024, jumlah produksi nangka turun lebih jauh menjadi 17.601 kuintal.
Produksi Sayuran
- Jengkol
Produksi jengkol menunjukkan tren yang lebih stabil, meskipun ada sedikit fluktuasi. Pada 2021, produksi jengkol tercatat sebesar 210 kuintal, yang kemudian turun menjadi 108 kuintal pada 2022. Namun, produksi meningkat pada 2023 menjadi 147 kuintal dan kembali naik menjadi 197 kuintal pada 2024. - Melinjo
Produksi melinjo menunjukkan lonjakan yang signifikan pada 2022, dengan 1.256 kuintal, setelah sebelumnya hanya tercatat 312 kuintal pada 2021. Sayangnya, data produksi melinjo untuk 2024 tidak tersedia.
Baca Juga : Statistik Jumlah Guru di Kecamatan Tanjung Medan Rokan Hilir
Secara keseluruhan, produksi buah-buahan dan sayuran di Kecamatan Rimba Melintang menunjukkan dinamika yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk cuaca, teknik pertanian, dan permintaan pasar. Beberapa komoditas, seperti durian, pisang, dan jengkol, menunjukkan potensi yang baik meskipun ada penurunan produksi pada beberapa tahun.
Sementara itu, tanaman seperti mangga, jeruk Siam, dan rambutan mengalami penurunan yang cukup signifikan, yang dapat menjadi perhatian bagi petani dan pihak terkait untuk meningkatkan hasil produksi melalui inovasi dalam budidaya dan teknologi pertanian.
Meskipun ada fluktuasi, data produksi ini memberikan gambaran penting mengenai tren pertanian di Kecamatan Rimba Melintang, yang bisa menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan sektor pertanian ke depan.